Review Assassin’s Creed : Sayur tanpa garam
Bagi kalian
semua pencinta Assassin’s Creed belum lengkap rasanya bila belum pernah
memainkan versi pertama dari franchise Assassin’s Creed. Hal itu jelas karena
dari memainkan game ini kita akan tau seluk beluk bagaimana assassin itu
tercipta dan bagaimana asalnya
Cerita ini
dimulai dari sosok bernama Desmond Miles. Ia adalah keturunan assassin yang di
pakai untuk mengetahui sejarah seluk beluk sejarah assassin dengan alat yang
dinamakan animus yang digerakkan oleh perusahaan Templar (musuh utama
assassin)bernama abstergo. Mau tidak mau desmond pun bermain sebagai leluhurnya
bernama Altair ibn Lahad di timur tengah yang menghadapi suasana perang salib.
Bagaimanakah nasib Desmond setelah mengetahui leluhurnya tersebut ? anda dapat
mengetahuinya dengan bermain Assassin’s Creed ini
Mengapa sub
judul kali ini bernama sayur tanpa garam ? karena jika anda benar benar
merupakan fans serial Assassin’s Creed ini, benar-benar sangat diwajibkan bagi
anda semua untuk memainkan game yang satu ini
Dari segi graphic hanya satu kesalahan fatal yang
sebenarnya harus diperbaiki, yaitu tiadanya subtitle. Subtitle sendiri
merupakan kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan bagi mereka yang tidak
terbiasa mendengar orang berbicara subtitle bahasa inggris seperti gue (-_-).
Namun untuk skala game yang rilis di tahun 2008 merupakan game yang sangat
ciamik. Sangat direkomendasikan yang mempunyai PC dengan kualitas Low Spec dan
butuh bermain game bagus ini lah gamenya
Hal yang
menjengkelkan dari game ini adalah aksi sandiwara antara altair dan cabang
bureau assassin yang tidak bisa di-skip.
Hal ini merupakan hal yang paling menyebalkan bagi mereka yang memulai game ini
dari awal lagi.
Dari segi
Gameplay, game ini mengusung genre Open World yang membuat pemainnya dapat
menjelajahi kota dengan leluasa dan bebas. Namun bebas disini bukan yang
dimaksud bebas Melakukan apa saja seperti membunuh orang tak berdosa karena hal
itu menentang kredo assassin. Namun sebagai gantinya and dapat membunuh penjaga-penjaga
atau polisi-polisi yang ada di kota tersebut dengan bebas
Gaya bertarung
di game ini juga merupakan cikal bakal dari metode Free-Flow yang dipopulerkan
oleh Batman Arkham Asylum. Namun gaya bertarungnya masih generic yaitu anda
bisa membunuh musuh secara instan hanya dengan mengcounter-attack serangan musuh. Metode ini merupakan metode yang
paling efektif daripada membunuh musuh dengan cara menekan tombol efek secara
terus-menerus
Konsep assassin
yang mengendap-endap juga merupakan hal yang diunggulkan disini. Ada mekanik
eagle vision yang di seri pertama ini tampak cukup useless selain misinya harus menggunakan mekanik tersebut. Membunuh
secara diam-diam dengan menggunakan hidden blade tanpa diketahui oleh musuh
merupakan tujuan primer dalam beberapa misi, namun bagi anda yang lebih
menyukai metode menyerang secara terang-terangan masih bisa ditolerir oleh
Altair
Secara Overall
game ini merupakan game yang cukup menyenangkan untuk dimainkan dan memulai
ketertarikan anda untuk game Assassin’s Creed lainnya
#7daysBlogging
#7hariBlogging
#TantanganBloggerPeniti
#7daysPenitiBlogging
Tidak ada komentar:
Posting Komentar